Adakah Misi Terselubung Dari LaGiBeTe?



Oleh : Retno Kurniawati
(Analis Muslimah voice)

Darurat itulah kata yang tepat untuk disematkan dalam beberpa kasus yang ada di head line media-media cetak maupun online. Darurat apa? Saat ini Indonesia tidak hanya dalam keadaan darurat miras dan narkoba, melainkan juga darurat kelainan seksual. Belakangan ini marak gerakan LaGiBeTe (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Para pelaku dan pendukung gerakan ini mulai terang-terangan menunjukkan eksistensinya di ranah publik melalui pemberitaan media massa, media sosial, melalui film dan komunitas tertentu dan juga dengan cara-cara lain yang entah akan seperti apa.

Kasus Reynhard Sinaga yang booming di awal tahun 2020 padahal kasus ini sudah mulai sidang sejak 2017. Kasus ini booming karena menelan korban sampai ratusan menjadi kasus pemerkosaan berantai dan terbesar di Inggris. Dampak aksi bejat pemerkosaan yang dilakukan Reynhard Sinaga kepada 190-an orang pria di Inggris membuat Kepolisian turut serta mendalami jejak kriminal terdakwa di Indonesia. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, pihakanya kini sedang bekerja untuk melakukan pengecekan di lapangan. Namun sejauh ini, belum ada laporan pemerkosaan yang dilakukan oleh Reyhanrd Sinaga diIndonesia. (https://www.indopolitika.com/khawatir-ada-korban-di-indonesia-polisi-mendalami-jejak-kriminal-reynhard-sinaga/)

Kasus Tulungagung juga cukup mengagetkan karena statusnya sebagai ketua gay Tulungagung. Ketua Ikatan Gay Tulungagung (Igata) M Hasan atau Mami Hasan (41) mencabuli 11 anak di bawah umur. Aksi Mami Hasan ini terungkap usai polisi mendapat laporan dari masyarakat.
Atas perbuatannya, Mami Hasan kini dipersangkakan Pasal 82 UU RI Nomor 17 tahun 2016 junto UU RI Nomor 23 tahun 2003 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. "Polda Jatim akan tegas sekali berkaitan dengan kejahatan anak-anak di bawah umur, ini perhatian kita semua," ujar Pitra. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200120161057-12-467021/ketua-ikatan-gay-tulungagung-ditangkap-usai-cabuli-11-anak)

Jika kita lihat dari kasus yang dulu-dulu, semua berkaitan. Pada Juli 2019 sebanyak 175 pelajar pria di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur diduga pernah melakukan hubungan sesama jenis yang disebut sebagai lelaki seks dengan lelaki (LSL). Dari jumlah tersebut, 21 pelajar di antaranya positif tertular penyakit HIV.

Belum lagi di daerah lain bahkan negara lain. Kasus Reynhard berada di luar negeri namun dia berasal dari Indonesia jadi yang ikut darurat tentu Indonesia yang dapat imbasnya. Fakta yang sudah berkali-kali terjadi, dilakukan oleh kaum mereka. Apa harus menunggu generasi kita, anak-anak atau saudara kita rusak dulu untuk percaya bejatnya mereka?

Sadarkah bahwa agenda-agenda mereka ini masif?. Program Freesex & LGBT juga bertujuan untuk merusak Garis Nasab juga untuk memutus siklus regenerasi (dalam istilah biologinya: perkembangbiakan) manusia, agar jumlah manusia terkontrol / semakin sedikit (khususnya yang Non-Yahudi) sehingga bila manusia Non-Yahudi jumlahnya sedikit maka mereka berharap musuh-musuh Yahudi di akhir zaman juga sedikit. Kafir berkuasa.

Segala fenomena kemaksiatan ini adalah agenda yang tidak main-main yang akan terus mereka gencar dan Kampanyekan. Hanya orang-orang yang peka dan cerdas secara spiritualitas dan itu intelektualitas yang mampu melihat ini semua sebagai upaya pengrusakan dari kaum Kafir penjajah. Mungkin merekapun juga berpedoman pada bisyarah Rasulullah yang mengatakan " apabila riba dan zina telah merebak subur di suatu negeri (kaum muslimin) maka tinggal tunggulah kehancuran!". Sangat cerdas mereka memanfaatkan moment untuk menghancurkan umat islam. Sangat cerdik mereka berstrategi meluluh lantakkan umat Islam. Jelas kaum kafir ada Agenda atau misi tertentu di balik semua ini.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama