Reuni 212, Antara Hoax Radikalisme dan Hadirnya Ukhuwah Sepanjang Masa



Oleh : Yulida Hasanah


Narasi Radikalisme yang begitu maasif menerpa umat Islam, sejak hari ini hanya akan menjadi Narasi hoax yang tak pernah ada dalam tubuh umat Islam.

Reuni 212 adalah realita yang tak bisa dibantah oleh siapapun. Realita bahwa umat Islam adalah umat paling damai di dunia. Realita bahwa umat Islam adalah umat paling toleran di dunia. Realita bahwa umat Islam adalah umat yang memiliki ikatan paling kuat di dunia, yakni ikatan Ukhuwah Islamiah.

Peserta reuni, mereka hadir tak sekedar hanya ikutan, tapi karena punya ikatan. Inilah realita peserta reuni akbar 212 tahun 2019.

Berbicara ikatan yang mampu mengikat manusia dengan kokoh. Maka sangat erat hubungannya dengan landasan  yang mendasari perkumpulan umat Islam yang mengikuti reuni akbar 212 ini. Berangkat dari rumah masing-masing dengan biaya pribadi. Tak ada yang memaksa mereka datang. Pun kedatangan mereka bukan untuk mendapatkan bantuan materi. Apalagi agar dapat jatah kursi kabinet (ih...enggak banget ya).

Kehadiran jutaan umat Islam merupakan panggilan iman. Iman kepada Islam, menjadikan setiap insan terpanggil pikiran dan hatinya untuk membela agamanya.

Iman kepada Islam berbeda dengan seluruh keimanan yang ada di dunia. Pengaruhnya menjadikan seorang mukmin memiliki kesadaran tinggi bahwa hidup matinya hanya untuk Allah dan Rasul-Nya.

Pengaruh iman inilah yang memanggil mereka untuk bersatu dengan tujuan yang sama yakni hanya ingin meyakinkan dunia bahwa Islam adalah agama yang lebih dari sekedar agama.

Ya, Islam adalah sebuah pandangan hidup yang akan mengantarka setiap orang yang meyakininya menuju pada sebuah ketaatan yang sempurna.

Ketaatan yang pernah tergambar pada diri Shahabat Abu Bakar Ash Shiddiq ra. Ketaatan yang pernah tergambar pada diri Shahabat Umar Bin Al Khatthab ra. Sebuah ketaatan total karena perpegang teguh pada iman.

Begitu pula yang tergambar di reuni akbar 212 ini. Kesatuannya begitu memesona. Kedamaian suasananya telah menjawab siapa 'si radikal' yang sebenarnya.

Reuni 212 adalah Sucuil bukti meyakinkan bahwa Islam memang Allah SWT turunkan melalui Nabi-Nya sebagai Rahmat bagi seluruh alam.


Reuni 212 adalah secuil fakta bahwa Islam adalah agama fitrah, bukan paksaan. Menerapkan syariatnyapun merupakan upaya mengembalikan manusia pada fitrahnya.

Maka, jika Islam dan ukhuwahnya tak sekedar ada dalam reuni 212. Namun meluas dalam satu kepemimpinan yang menyatukan seluruh umat Islam bahkan umat selain islam. Sungguh Rahmatan lil 'alamin itu akan semakin nyata keberadaannya.

Tegaknya kepemimpinan Islam adalah perkara yang dirindukan dan bukan perkara yang ditakutkan. Orang beriman, pasti ingin hidupnya tentram. Orang beriman pasti ingin tentramnya membawa berkah. Orang beriman pasti ingin keberkahan hidupnya tak hanya sesaat, tapi bisa dirasakan hingga nanti di akhirat.

Dan yang pasti, orang beriman itu sangat rindu persatuan, rindu ukhuwah, rindu sebuah kepemimpinan yang akan menjadi pusat ukhuwah dunia dan ukhuwah sepanjang masa. Yakni Khilafah Islamiah.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama