Oleh: Puji Untary
Islam telah banyak mengajarkan tentang kebajikan dan toleransi. Sebagaimana Rasulullah telah mencontohkan dalam sirohnya. Para sahabat nabi pun menyambut ajaran Islam dengan ketakwaan yang sempurna. Merubah kejahiliahan dan adat istiadat nenek moyang. Menjadi kebangkitan berpikir yang hakiki.
Pola pikir dan pola sikap diterapkan dalam kehidupan. Dengan perubahan yang revolusioner. Sehingga Rahmat dan kesejahteraan bisa dirasakan. Islam telah menyatukan ras dan suku yang berbeda. Menghormati agama diluar Islam. Dengan koridor yang telah ditetapkan oleh syara. Bukan tanpa batas. Menghargai pendapat yang berbeda. Bukan menghakimi.
Saat ini ajaran yang mulia mulai ditinggalkan. Umat Islam kehilangan jatidiri sebagai muslim. Terbawa arus sekulerisme. Menjauhkan agama dari kehidupan. Syari'at Islam hanya tertulis dalam kitab suci Al-Quran dan hadits.
Tidak diamalkan sebagaimana mestinya. Sehingga umat Islam tak mengerti lagi mana yang baik dan mana yang buruk.
Umat Islam telah teracuni pemikirannya. Merasa bangga dengan hedonisme. Tak merasa bersalah ketika terjebak dengan ajaran tak sesuai syariat. Kemunduran telah terjadi pada tubuh kaum muslimin. Ucapan selamat Natal telah dihalalkan oleh ulama sekuler.
Majelis Ulama Indonesia Pusat tidak melarang umat Islam untuk mengucapkan selamat Natal.
(https://m.cnnindonesia.com/nasional/20191223075827-20-459236/mui-taklarang-umat-islam-ucapkan-selamat-natal)
Ketua Harian PBNU Robikin Emhas mengatakan ulama-ulama memiliki beberapa pendapat. Ada yang melarang dan ada yang membolehkan. Robikin pun mengatakan setuju dengan pendapat ulama Mesir,Yusuf al-qaradawi,yang menyebut boleh/tidaknya mengucapkan Natal dikembalikan kepada niatnya.
(hpps://m.com/news/berits/d-4831991/ketua-pbnu-kutip-ulamamesir-soal-ucapan-selamat-natal-kembali-ke-niat)
Sungguh ajaran Islam telah dibuat samar. Hal ini semakin nyata nampak dalam kehidupan. Yang haram dihalalkan dan yang halal diharamkan. Semua itu adalah upaya orang-orang kafir yang membenci Islam. Mereka berupaya menghancurkan Islam. Memecah belah umat Islam. Meracuni pemikiran dengan paham sekulerisme. Menyerang dengan gaya hidup yang tidak Islami.
Sehingga umat Islam merasa bangga mengikuti cara hidup orang-orang kafir. Karena sampai kapanpun mereka orang-orang kafir akan terus berusaha menjauhkan umat Islam dari ajarannya.
Allah SWT berfirman:
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu,maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu (TQS: Al Baqarah:120).
Didalam Al-Quran dan Sunnah an Nabawiyah yang sahih banyak menyebutkan larangan bagi kaum Muslim untuk menyerupai dan mengikuti cara hidup orang-orang kafir.
"Orang yang menyerupai suatu kaum,ia bagian dari kaum tersebut."(HR Abu Daud,4031,diharamkan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari,10/282 dishohihkan oleh Ahmad Syakir di Umdatut Tafs,1/152)
Tasyabbuh yang dilarang dalam Alquran dan Sunnah secara syar'i adalah menyerupai umat agama lain dalam segala bentuk dan sifatnya baik dalam aqidah,peribadatan,kehidupan dan menunjukkan ciri khas mereka.
Syaikh Utsaimin dalam Majmu Fatawanya no 404. Mengucapkan selamat Natal dan mengucapkan selamat hari raya yang terkait dengan orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan menurut kesepakatan para ulama.
Wallahu'alam. []