Mahasiswa: Kau Obati Kerinduanku Kini!


Oleh: Yanna Azzam
Kontributor Muslimah Voice

Sebelas tahun yang lalu ditahun 1998 mahasiswa berunjuk rasa meneriakkan reformasi yang menuntut turunnya harga barang terutama kebutuhan pokok yang saat itu melambung tinggi. Dan  kini, sebelas tahun setelah peristiwa itu, para mahasiswa dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia, mulai dari Jakarta, Malang, Jember, Kediri, Yogyakarta, Makassar hingga Papua, secara massif berunjuk rasa menuntut agar presiden tidak mengesahkan RUU KUHP, Revisi UU KPK, mengadili para elite politik yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan berbagai RUU lain yang bermasalah (cnnindonesia.com).

Mahasiswa adalah tonggak perjuangan dan tonggak kebangkitan ummat. Karena mahasiswa (pemuda) adalah agen perubah. Mereka berdiri dan berjuang untuk kebangkitan ummat. Mereka adalah aspirasi dan representasi ummat. Mereka adalah ujung tombak revolusi suatu negeri. Mahasiswa adalah penggerak, mahasiswa adalah pematik rasa panas, menggobar semangat kebangkitan ummat.

Setelah sekian lama ummat menanti, saat ummat di negeri ini sakit dan hampir sekarat, saat ummat sudah merasa lelah, lelah dengan permasalahan pribadinya, lelah dengan persoalan negerinya dan tidak tahu akan mengadu kemana, saat penguasa yang tidak lagi pro rakyat, saat penguasa lebih berpihak kepada pengusaha dan para elite politik, saat negeri ini kehilangan harga diri dihadapan rakyat dan penguasa jagad raya.

Di saat itulah, mahasiswa keluar dari tempatnya menimba ilmu, berkumpul dan mengungkapkan aspirasinya kepada wakil pilihan ummat. Mengeluarkan aspirasinya atas kondisi ummat saat ini. Membakar semangat para mahasiswa, dosen dan seluruh penduduk negeri ini. Mereka kobarkan semangat untuk membela negeri. Mereka ungkapkan mosi ketidak percayaan kepada wakil pilihan ummat, mereka lontarkan wakil pilihan ummat negeri ini adalah wakil pilihan ummat yang tidak amanah dan mereka  adalah penghianat ummat. Tidak ada kebijakan yang ditetapkan  yang pro terhadap ummat, tidak ada kebijakan yang terkesan meriayah urusan ummat, yang ada hanya kebijakan yang terbungkus seolah-olah itu kebijakan yang baik, akan tetapi sejatinya itu adalah kebijakan yang menyengsarakan ummat.

Mahasiswa, jadikanlah bangkitmu dari tidur panjangmu untuk membela ummat sebagai kebangkitan yang ideologis, bukan hanya kebangkitan semu yang akan dimanfaatkan para elit politik di negeri ini. Jadikan kebangkitanmu seebagai kebangkitan yang benar-benar kebangkitan yang bersifat revolusi bukan kebangkitan reformasi yang hanya merubah kulit dari permasalahan negeri ini. Mahasiswa yang ideologis adalah mahasiswa yang berani dengan segala resiko perjuangannya. Dia akan melakukan perubahan secara mendalam, dari isi hingga kulitnya. Menjadikan  kebangkitannya bersandar pada ideologi yang haq, ideologi yang berasal dari Sang pembuat manusia sekaligus pembuat aturannya, yaitu ideologi Islam.

Mengapa?

Karena hanya dengan ideologi Islam semua permasalahan kehidupan dapat terurai dan tersolusikan dengan Islam. Islam adalah problem solving dalam seluruh permasalahan kehidupan. Termasuk permasalahan di negeri ini. RUU KUHP dan revisi UU KPK adalah undang- undang buatan manusia. Bagaimanapun baiknya undang-undang buatan manusia, pasti akan ketidakbaikan dihadapan manusia yang lain. Karena undang-undang buatan manusia adalah hasil buah pikir manusia yang secara thobi'i akan menguntungkan sebagian manusia dan akan merugikan sebagian manusia lainnya. Jadi seorang mahasiswa yang ideologis akan menuntut undang-undang buatan manusia diganti secara menyeluruh dengan undang-undang buatan Sang pencipta manusia, undang-undang tersebut adalah undang-undang yang bersumber dari Al Qur'an.

Adalah seorang aktivis mahasiswa ideologis di Libya, Asy-Syahid Muhammad Muhadzdzab Hafaf yang bangkit dengan pemikiran Islam. Beliau adalah orang yang keras dalam kebenaran, tidak takut di jalan Allah terhadap celaan orang yang mencela dan beliau adalah orang yang berani menentang kedzaliman Muammar Qadzafi, hingga beliau syahid di tiang gantungan. Dan bersama beliau banyak dari kalangan aktivis Islam yang dibantai (in syaa Allah syahid) karena dianggap mengancam kedudukannya. Beginilah harusnya gambaran seorang mahasiswa yang menginginkan kebangkitan ummat dengan perjuangan ideologinya.

Wahai mahasiswa, jadilah penggerak ummat untuk  kebangkitan ummat dengan ideologi Islammu, bukan sebagai mahasiswa yang bergerak karena permainan politik para elit politik yang akan memanfaatkanmu. Jadilah agen of change, revolusioner di negerimu.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama