Oleh: Yuyun Rumiwati
(Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban)
Kemandirian kebijakan politik Indonesia untuk amat dibutuhkan guna menjaga kedaulatan negeri. Karenanya amat disayangkan jika pemerintah justru bekerjasama dengan pihak asing dalam menyelesaikan masalah ini. Sebagsimana diungkapkan Moeldoko kepala staf kepresidenan yang menginginkan dukungan AS dalam menangani gejolak di Papua, bahkan menurut Moeldoko AS telah sepakat dan setuju terkait hal itu (CNN, 2/9/2019).
Melibatkan pihak asing dalam menyelesaikan urusan dalam negeri ibarat bunuh diri politik. Kenapa demikian, karena peluang asing untuk mendekte. Indonesia sesuai ambisi asing kian terbuka lebar. Betapa tak ada makan siang gratis dalam tiap kerjasama dengan asing. Terlebih AS sebagai negara adikuasa yang bernafsu terhadap kekayaan bumi bagian Timur nusantara ini.
Justru patut diwaspadai jika merendamnya gejolak Papua karena kerjasama sama ini. Hal ini menjadi indikasi kian kuat bahwa gejolak akhir-akhir ini memang tidak lepas dari rongrongan asing yang menginginkan Papua lepas.
Motif kerusuhan yang digambarkan karena efek isu rasisme dari peristiwa Surabaya dan Malang hanya sebagai penutup dari motif sebenarnya yang dirancang asing. Bahkan, memungkinkan menjadi alat legalitas asing (AS) untuk mencampuri Indonesia dalam menyelesaikan Papua. Sekaligus menjadi sarana penekan AS agar Indonesia tunduk terhadapnya sesuai kepentingan mereka.
Karenanya kewaspadaan tingkat tinggi butuh dimiliki oleh rakyat untuk mengingatkan penguasa dalam menjaga kedaulatan negeri. Dan tidak mudah puas dengan ademnya posisi Papua yang memungkinkan bisa memanas dan mudah disulut ulang bagi pihak asing yang amat berkepentingan dengan Papua.
Kebijakan pemerintah dengan melibatkan asing pun kian memperkuat bahwa bangsa ini masih dalam cengkraman penjajahan model baru (neo imperialisme). Meski secara fisik merdeka. Namun, dalam pengelola kebijakan politik dalam negeri masih belum bisa lepas dari bayang-bayang asing . Yang notabene adalah negara adikuasa era ini.
Lalu sampai kapan negeri ini akan lepas dari bayang-bayang penjajah model baru? Jawabannya berpulang dari tekad bangsa ini untuk lepas dari cengkraman sistem kapitalis yang digawangi AS. Berubah menjadi sistem yang bersumber dari sang Pencipta. Dialah sistem Islam dalam naungan Khilafah. Sebuah sistem yang saat ini amat ditakuti Barat kebangkitannya. Karena mengancam eksistensi penjajahan mereka.[]